Kediri - Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia baik bagi petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan, Lapas Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jawa Timur menjalin relasi dengan PT. Bala Aditi Pakuaty melalui program pelatihan kemandirian bagi, Sabtu (02/3/2024) mulai pukul 09.00 WIB sampai 11.30 WIB di Aula Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Kulon Kali Kediri (SAE Lakuli)
Plt.Kalapas Kediri Budi Ruswanto bersama Kasi Kegiatan Kerja Denie Kamiswara dan jajarannya melaksanakan rapat perencanaan kinerja terkait program pelatihan pengembangan produksi tempe kepada Warga Binaan Lapas Kediri.
Karena pentingnya program pembinaan kepada WBP dan menilai kegiatan produksi tempe di SAE Lakuli sangat mungkin untuk berprospek ke arah yang lebih produktif.
Lapas Kediri melalui Seksi Kegiatan Kerja berupaya menjalin kerjasama melalui program pembinaan kemandirian TA. 2024 dengan PT Bala Aditi Pakuaty yang sudah sejak 2019 bergerak di bidang olahan makanan berbahan baku tempe yang bersertifikasi halal dan higienis serta layak edar bahkan memiliki pangsa pasar Internasional (ekspor) ke luar negeri.
Denie Kamiswara, dalam rapat perencanaan program pelatihan kemandirian menyampaikan harapan yang cukup besar dan positif terhadap kerjasama yang nantinya bisa terjalin antara Lapas dengan pihak rekanan baru ini, dan tentunya akan mengadakan Perjanjian Kerja Sama serta MOU secara resmi dan terjadwal di beberapa hari ke depan.
"Rapat perencanaan ini adalah sarana untuk saling bertukar pendapat baik dari panitia pelaksana kegiatan maupun dari pihak PT. Bala Aditi Pakuaty, yang nantinya akan mencapai kesimpulan terjalinnya sebuah kerjasama dan menghasilkan output produksi tempe Lapas Kediri lebih terstandarisasi dan juga lebih mampu bersaing lagi di pasar yang lebih luas kedepannya", ucap Denie.
Plt Kalapas Kediri Budi Ruswanto berpendapat tentu, dengan kesamaan visi dan misi kita bersama, Lapas Kediri akan terus berupaya upgrade ke arah yang lebih baik, kita dorong dan harapannya ilmu yang akan terserap bagi teman-teman khususnya Warga Binaan peserta pelatihan, petugas pelaksana sekaligus mampu berdampak positif ke masyarakat sekitar.
"Kita akan terus evaluasi terkait kerjasama dengan pihak luar contohnya melalui program pelatihan kemandirian agar inovasi dan kelayakan produk baik produk SDM maupun produk barang yang dalam hal ini berbentuk olahan tempe supaya lebih maksimal dan bernilai ekonomis di pasar yang lebih luas lagi, " tutur Budi.
Senada dengan arahan KaKanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono bahwa tusi petugas pemasyarakatan salah satunya ialah pembinaan dan bahwa Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) mempunyai korelasi yang sangat penting dimana selain menggugurkan tanggung jawab pembinaan di dalam Lapas.j
Dan, juga sebagai sarana transfer ilmu, menciptakan SDM WBP yang nantinya ketika sudah kembali ke masyarakat pada umumnya mampu memiliki skill dan kemampuan mumpuni yang juga akan membuat mereka lebih bermanfaat tentunya bagi masyarakat luas.