Tekan Laju Inflasi Pemkab Kediri Gelar Operasi Pasar Murah Secara Merata

    Tekan Laju Inflasi Pemkab Kediri Gelar Operasi Pasar Murah Secara Merata

    Kediri - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri tengah gencar menggelar Operasi Pasar Murah sebagai bentuk intervensi dalam upaya mengendalikan kenaikan laju inflasi menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024.

    Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menegaskan, gelaran pasar murah tersebut menyusul arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam memfasilitasi kebutuhan masyarakat.

    Diterangkan Tutik, seiring harga bahan pokok beras mengalami lonjakan yang cukup luar biasa terutama dalam tiga bulan terakhir, Pemerintah Kabupaten Kediri terus berupaya untuk menekan laju inflasi tinggi.

    “Sesuai arahan Mas Bup (Bupati Hanindhito), kami harus gencar mengadakan operasi pasar dan menggelar pasar murah. Keduanya bagian dari satgas pangan Pemkab Kediri. Apalagi ini menjelang ramadan dan idul fitri, jangan sampai inflasi tinggi, ” terang Tutik, Jumat (1/3/2024).

    Sebagaimana dalam pasar murah itu disediakan beberapa komoditas pangan. Di antaranya Beras SPHP sebanyak 8 ton, gula 500 kilogram, minyak goreng, tepung terigu, telur, bawang merah dan bawang putih, serta sejumlah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

    Antusias warga juga terlihat ketika rela mengantre di stand-stand penjualan yang telah disediakan. Pasalnya, bahan pangan yang dijual jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Seperti harga beras yang dijual dengan harga Rp 10.400/kg, sedang di pasaran bisa mencapai kurang lebih Rp 15.000/kg.

    Diakui Tutik, selain menggandeng Perum Bulog, pemerintah daerah juga bekerjasama dengan mitra PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Prisma Freshmart yang menyediakan berbagai olahan frozen food guna memastikan tak ada kekhawatiran masyarakat terkait kebutuhan bahan pangan.

    “Kalau ada desa butuh supporting segera disampaikan ke kami (pemerintah daerah) supaya kami adakan operasi pasar. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak ada kecukupan bahan pokoknya, ” pesannya.

    Menurutnya, kenaikan harga komoditas tersebut disebabkan cuaca ekstrim sehingga berpengaruh pada produktivitas hasil panen petani yang masih terbilang minim. Terlebih kenaikan harga juga disinyalir lantaran mendekati Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

    Apabila dilihat dari segi ketersediaan komoditas pangan, Tutik memastikan ketersediaan pangan masih dalam kategori aman di Kabupaten Kediri. Di antaranya beras, minyak goreng, telur, cabai, bawang merah, dan bawang putih.

    “Begitu harga beras naik, biasanya harga komoditas yang lain akan mengikuti. Karena produktivitasnya belum banyak, sedangkan waktu panen nanti di kisaran Bulan Maret. Tapi akan kita pantau terus mulai Februari akhir sampai Maret, ” jelasnya.

    Terpisah, Merlin, warga Kecamatan Gampengrejo, mengaku merasa terbantu dengan adanya operasi pasar murah tersebut. Menurutnya, saat kondisi sejumlah harga bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan, pemerintah daerah hadir untuk memfasilitasi dengan harga yang lebih terjangkau.

    “Untuk harga yang lumayan terjangkau ini sangat membantu buat warga. Rencana juga mau lihat-lihat minyak goreng dulu, ” katanya.

    Adapun kegiatan operasi pasar murah itu diadakan secara bergilir mulai 28 Februari hingga 4 April 2024 di 26 Kecamatan se-Kabupaten Kediri.

    Selain menggelar pasar murah di tingkat Kecamatan, Pemerintah Kabupaten Kediri bakal mengadakan operasi pasar beras SPHP di pasar-pasar Kabupaten Kediri. (adv/PKP) 

    kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Lapas Kediri Gelar Sidang TPP Upaya Penuhi...

    Artikel Berikutnya

    Mas Dhito Undang Guru Honorer Sisihkan Gaji...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Polda Jatim Berhasil Tekan Kasus Curas Hingga 90 Persen Selama Sepekan
    Menteri ATR/BPN Temui Kapolri Untuk Kerjasama Berantas Mafia Tanah Tanpa Toleransi
    Pantauan Liputan Media dalam 1 Bulan Terhadap 18 Anggota Dewan Asal Sumatera Barat atau 'Parle 18'

    Ikuti Kami